Pages

Cari Blog Ini

Selasa, 21 Mei 2013

ciri Musci Lumut Daun


2.1  Tumbuhan Lumut Daun (Musci)


Lumut sejati atau disebut juga Lumut daun atau Bryophyta juga nama lainnya yaitu Musci adalah anggota tumbuhan tidak berpembuluh dan tumbuhan berspora yang termasuk dalam superdivisi tumbuhan lumut atau Bryophyta. Lumut ini disebut sebagai lumut sejati, karena bentuk tubuhnya seperti tumbuhan kecil yang memiliki bagian akar (rizoid), batang, dan daun. Lumut ini merupakan kelompok lumut terbanyak dibandingkan lumut lainnya, yaitu sekitar 10 ribu species. Kurang lebih terdapat 12.000 jenis lumut daun yang ada di alam ini.  Lumut daun merupakan tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu dan tumbuhnya tegak. Lumut ini tidak melekat pada substratnya, tetapi mempunyai rizoid yang melekat pada tempat tumbuhnya. Bentuk daunnya berupa lembaran yang tersusun spiral. Contoh species lumut daun yang terkenal adalah lumut gambut atau Sphagnum sp. Menutup paling tidak 30% permukaan daratan di bumi, dengan kerapatan tertinggi terdapat di kutub utara. Gambut pada lapisan tanah gambut yang tebal dapat mengikat senyawa karbon organik dan mekanisme ini sangat penting untuk menstabilkan konsentrasi karbondioksida di atmosfer bumi, sehingga mengurangi dampak efek rumah kaca.
Tumbuhan ini mempunyai thalus seperti daun yang kecil-kecil sehingga sering disebut lumut daun. Daunnya terdiri atas beberapa lapisan sel yang pada lapisan atasnya mengandung banyak klorofil dan tersusun menurut panjang daun serta merupakan jaringan asimilasi. Pogonatum sp  ini termasuk dalam bangsa Bryales dan termasuk dalam Subordo Nematodanteae berdasarkan sifat gigi-gigi peristomnya, dan termasuk ke dalam Politrichaceae karena memiliki banyak rambut, mungkin maksudnya kaliptranya banyak ditutupi oleh rambut.


Ø  Klasifikasi Lumut daun (Pogonatum sp) :
Kingdom         : Plantae
Divisio             : Bryophyta
Classis             : Musci
Ordo                : Bryales
Familia            : Politrichaceae
Genus              : Pogonatum
Species            : Pogonatum sp
Untuk kebanyakannya lumut daun yang umur daunnya lebih dari setahun  biasanya mempunyai daun-daun yang sempit pada sisi perut tulang daun seringkali terdapat lamella yang membujur. Kapsul spora tegak atau ada juga yang membujur. Lumut ini tidak berakar tetapi pada setiap pangkal batang terdapat rhizoid yang berupa filamen yang bersel banyak dan bercabang yang berfungsi sebagai akar sehingga lumut daun dikatakan belum memiliki akar sejati. Oleh karena itu, pengangkutan air ke atas berlangsung dengan sistem kapiler yang terdiri atas batang dan daun-daun yang terkulai. Pangkal tiap batang tertancap di tanah oleh filamen bersel banyak. Pristom dari lumut daun ini biasanya terdiri atas  32-64 gigi. Kapsul sporanya telah mencapai differensiasi yang paling mendalam. Sporangiumnya mempunyai tangkai yang elastis atau disebut juga seta. Tangkai dan kaki sporangium tertanam dalam tumbuhan gametofitnya. Pada ujung tangkai terdapat kapsul yang di bagian atasnya diselubungi oleh operculum yang bisa membuka atau menutup pada saat pengeluaran spora. Gametofit yang haploid dan menghasilkan anteridium dan arkegonium mempunyai inang sporofit yang diploid. Sporofit disebut juga sporogonium, hidup sebagai parasit pada gametofitnya. Perkembangan sporofit diakhiri dengan pembelahan reduksi yaitu pembentukan spora.


2.2  Ciri-ciri Karakteristik Musci :
  1. Gametofit tumbuh tegak atau merayap
  2. Berkembang dari protonema
  3. Mempunyai daun, batang dan rhizoid multiseluler
  4. Daun hanya terdiri dari satu lapis sel dengan rusuk tengah, tersusun spiral atau melingkari batang.
  5. Arkegonium membentuk kalipra yang menempel diatas kapsul
  6. Kapsul bagian bawah fotosintetik dan mempunyai stomata
  7. Kapsul mempunyai kolumela, pecah dengan gigi-gigi peristom, tidak dijumpai adanya elater.
  8. Tangkai (seta) bertambah panjang secara perlahan selama perkembangan kapsul. Kuat dan biasanya berwarna.
  9. Contoh : Polytrichum, Rhizogonium,Rhodobryum, Leucobryum, Hypopterygium, Hypnodendron, Pogonatum, Macromitrium, Spagnum

Ciri Ciri Luecobrium
  1. Lumut ini memiliki batang tertutup daun yang tumbuh lebat.
  2. Apabila kering atau kekurangan air akan berwarna putih
  3. Batang bercabang, daun sangat sempit, bentuk lancet tapi rata.
  4. Kapsul bulat, bertangkai muncul di ketiak daun.



Ciri Ciri Rhizogonium
  1. Lumut ini menyerupai sikat botol kecil terdiri dari cabang-cabang yang tumbuh tegak, di kelilingi daun bentuk linier dan lancet.
  2. Batang tumbuh merayap, kapsul bertangkai panjang, bentuk silindris, dan dilengkapi dengan periston
  3. Kapsul dan rhizoid muncul dari bagian batang yang merayap

Ciri Ciri Pogonatum
  1. Mempunyai batang tunggal dan tumbuh tegak
  2. Daun sempit dan menyebar secara spiral
  3. Kapsul tertutup kaliptra yang berambu. Berbentuk silisndris terdapat di ujung tangkai yang muncul pada ujung batang

Ciri Ciri Rhodobryum
  1. Lumut ini tumbuh dalam berkas-berkas yang membentuk masa seperti keset dengan batang yang tumbuh merayap (seperti stolon) dengan daun-daun kecil atau tanpa daun dan cabang-cabang yang tumbuh tegak dengan daun-daun yang agak lebar.

Ciri Ciri Spagnum
  1. Lumut ini meliputi sejumlah jenis yang kebanyakan hidup di tempat yang berrawa-rawa dan membentuk rumput atau bantalan
  2. Batangnya tumbuh tegak, berwarna hijau keputihan atau merah jambu
  3. cabang-cabang bantang ada yang mempunyai bentuk khusus yaitu cabang yang memiliki pendukung arkeogonium dan anteridium.
  4. cabang-cabang pendukung anteridium muncul pada ketiak daun
  5. anteridium bertangkai dan berbentuk bulat.
  6. Cabang-cabang pendukung arkegonium terdapat pada ujung batang.
  7. Kapsul berbentuk bulat dengan tangkai yang muncul pada ujung batang



Ciri Ciri Hypopterygium,
  1. mempunyai batang yang tumbuh merayap seperti stolon dengan rhizoid-hizoid dan cabang-cabang yang tumbuh tegak dengan daun-daun yang menutupinya.
  2. Pada setiap cabang tegak tersebut bercabang-cabang lagi dan masing-masing cabang itu juga tertutup oleh daun-daun.

Ciri Ciri Luecobrium
Lumut ini terdiri dari batang tumbuh merayap seperti stolon dengan banyak rhizoid- rhizoid tetapi tanpa daun-daun dan cabang-cabang batang dengan daun daun tersusun spiral menutupi cabang.
Kapsul berbentuk bulat, memiliki kaliptra berbentuk seperti kerucut dan tangkai yang muncul dari ketiak daun pada cabang-cabang batang.

2.3   Habitat Lumut Daun
Lumut daun dapat tumbuh di tanah-tanah gundul yang secara periodik mengalami kekeringan, di atas pasir bergerak, di antara rumput-rumput, di atas batu cadas, batang pohon, di rawa-rawa, dan sedikit yang terdapat di dalam air. Kebanyakan lumut ini tumbuh di rawa-rawa yang membentuk rumpun atau bantalan yang dari tiap-tiap tahun tampak bertambah luas sedangkan bagian bawah yang ada dalam air mati berubah menjadi gambut yang membentuk tanah gambut. Jenis tanah ini bermanfaat untuk menggemburkan medium pada tanaman pot dan dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Karena habitatnya sangat luas, maka tubuhnya pun mempunyai struktur yang bermacam-macam.
Di daerah kering, badan lumut ini dapat berbentuk seperti bantalan, sedangkan yang hidup di tanah hutan dapat berbentuk seperti lapisan permadani. Lumut di daerah lahan gambut dapat menutupi tanah sampai beribu kilometer.
Lumut ini hampir tidak pernah mengisap air dari dalam tanah, tetapi justru banyak melindungi tanah dari penguapan air yang terlalu besar. Lumut daun merupakan tumbuhan yang berdiri tegak, kecil, dan letak daunnya tersusun teratur mengelilingi tangkainya seperti spiral.
·         Secara singkat habitat lumut daun
v  Lumut daun dapat tumbuh diatas tanah-tanah yang gundul yang peiodik mengalami masa kekeringan, bahkan diatas pasir yang bergerakpun tumbuhan ini dapat hidup.
v  Lumut daun dapat pula kita temukan diantara rumput-rumpt, diatas cadas, pada batang-batang dan cabang-cabang, bahkan ada yang pada daun-daun,pohon-pohon, di rawa-rawa, tetapi jarang didalam air.
v  Lumut daun/lumut sejati dapat ditemukan di daerah kutub, tropis atau gurun.

2.4   Reproduksi Lumut Daun (Musci)
Pada lumut daun, alat-alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang-cabangnya, dan dikelilingi oleh daun-daun yang letaknya paling atas. Ada lumut daun yang bersifat banci atau berumah satu, yaitu jika terdapat anteridium dan arkegonium, sedangkan yang bersifat berumah dua jika kumpulan anteridium dan arkegonium terpisah tempatnya. Apabila anteridium ini sudah masak, maka akan membuka pada ujungnya, hal ini terjadi karena sel-sel dinding yang letaknya di ujung menjadi berlendir dan mengembang sehingga kutikulanya pecah. Hal tersebut juga terjadi pada arkegonium yang sel telurnya telah siap untuk dibuahi. Pada arkegonium, tepi bagian dindingnya terbuka dan akan membengkok ke luar dan berbentuk seperti corong. Apabila ada hujan, air ini sangat membantu spermatozoid menuju sel telur, dan sel telur ini menghasilkan sakarose untuk menarik spermatozoid dan gerakannya disebut sebagai gerak kemotaksis. Setelah terjadi pembuahan, akan terbentuk zigot, selanjutnya akan berkembang menjadi embrio kemudian berkembang menjadi sporofit.
Pada tempat yang sesuai, spora akan berkecambah membentuk protonema. Protonema ini terdiri atas benang berwarna hijau, fototrof, bercabang-cabang, dan dapat dilihat dengan mata biasa karena mirip seperti hifa cendawan. Dari protonema, muncul rizoid yang masuk ke dalam tanah. Pada keadaan cukup cahaya, protonema akan membentuk kuncup yang dapat berkembang menjadi tumbuhan lumut. Terjadinya kuncup diawali dengan adanya tonjolan-tonjolan ke samping pada cabang protonema. Lama-kelamaan pada ujungnya akan terjadi sel berbentuk piramida yang meristematik. Jika sel piramida terputus, akan tumbuh anakan baru dari sel tersebut.
Terbentuknya banyak kuncup menyebabkan tumbuhan lumut tersusun seperti rumpun. Alat kelamin Musci terkumpul pada ujung batang atau ujung cabang dan dikelilingi oleh daun paling atas. Ada yang berumah satu dan ada yang berumah dua. Pada Musci, kapsul sporanya memiliki kolumela yang terletak di tengah dan dikelilingi oleh ruang yang berisi spora. Pada sporogonium muda, ruang sporanya diselimuti oleh jaringan asimilasi dan dibatasi oleh epidermis dari udara luar. Kolumela inilah yang berfungsi sebagai pemberi makanan dan penyimpan air bagi spora yang baru terbentuk. Di bawah kapsul spora terdapat mulut kulit. Susunan kapsul yang telah masak sangat khusus.Hal ini ditandai dengan mudahnya kapsul pecah sehingga spora terhambur keluar. Dengan bantuan seta, kapsul dapat terangkat sehingga spora yang terhambur mudah tertiup angin. Perkembangan embrio lebih cepat dari perkembangan dinding sel arkegonium sehingga embrio bertambah panjang dan menyebabkan robeknya dinding arkegonium. Bagian atas yang tetap menyelubungi kapsul spora disebut kaliptra dan bagian bawahnya sebagai sarung pada pangkal seta yang disebut vaginula.
·         Vaginula, yaitu semacam selubung pada pangkal tangkai sporogonium yang beraal dari dinding arkegonium.
·         Seta, yaitu tangkai sporogonium.
·         Apofisis, yaitu bentuk pelebaran dari ujung seta atau suatu peralihan dari seta ke sporogonium.
·         Sporogonium, yaitu berupa kotak spora, tempat pembentukan spora. Pada bagian tengahnya terdapat kolumela, yaitu bagian yang bersifat steril.
·         Kaliptra, yaitu semacam kapsul atau tudung sporangiumyang berasal dari diding arkegonium.
Atau bereproduksi lumut daun berproduksi secara :
·         Aseksual atau sporogonium, yaitu generasi yg menghasilkan spora, merupakan suatu badan yg dibedakan atas kaki, seta dan kapsul
·         Seksual atau sporofit generasi pembentuk gamet, membentuk talus yg sederhana, merupakan tumbuhan yg hidup bebas

2.5  Perkembangan Lumut
Perkembangan lumut secara singkat berlangsung sebagai berikut : spora yang kecil dan haploid, berkecambah menjadi suatu protalium yang pada lumut dinamakan protonema. Protonema pada lumut ada yang menjadi besar, ada pula yang tetap kecil. Pada protoneme ini terdapat kuncup-kuncup yang tumbuh dan berkembang menjadi tumbuhan lumutnya..

2.6  Sifat Umum Lumut Daun
Ø  Tubuhnya masih berupa talus
Ø  Warna hijau, mempunyai klorofil a dan b tetapi tidak ada variasi dalam bentuk plastidanya
Ø  Lumut yg masih primitif tubuhnya berupa lembaran yg merayap, tatapi untuk yg lebih maju, talusnya menyerupai tumbuhan tingkat tinggi
Ø  Daun-daun (filoid) terdiri atas satu lapis sel dan mempunyai rusuk tengah
Ø  Di bagian tengah terutama dekat rusuk tengah daun selalu terdiri atas lebih dari satu lapis sel, tetapi belum ada daging daun (mesofil)
Ø  Terdapat pembagian pekerjaan dalam talusnya, ada seperti jaringan asimilasi dan jaringan penyimpan cadangan makanan
Ø  Mempunyai liang udara yang berfungsi seperti stoma
Ø  Dinding sel terdiri atas selulosa
Ø  Alat kelamin terdiri atas anteridium (jantan) dan arkegonium (betina)
Ø  Arkegonium berbentuk seperti botol, bagian yg lebar disebut perut dan yang sempit disebut leher, mempunyai dinding sel yang terdiri dari selapis sel Anteridium berbentuk bulat atau seperti gada, mempunyai dinding sel yang terdiri dari selapis sel steril, di dalamnya terdapat spermatozoid sel telur yang telah dibuahi akan membentuk embrio lalu tumbuh menjadi suatu badan kecil yang akan menghasilkan spora yaitu sporogonium yg tetap menempel pada induknya.



2.7  Peranan/Manfaat Lumut Daun (Musci)
Secara umum lumut daun memiliki peranan sebagi :
À      Produsen
À      Mencegah erosi
À      Sebagai penyerap dan penyimpan air (karena sifat selnya yang menyerupai spons)
À      Sphagnum dapat dimanfaatkan sebagai pengganti kapas serta pupuk
À      Marchantia dapat dimanfaatkan sebagi alternatif obat penyakit  
À      Sebagai penyedia oksigen
À      sebagai ornamen tata ruang.

2.8  Pembagian Musci
Musci dibedakan menjadi 3 subkelas yaitu  : 
1.      Sub Kelas Spanobrya = Sphagnidae
merupakan sub kelas yang paling primitive dalam kelas Bryopsidae bangsa ini hanya terdiri atas 1 ordo yaitu Spagnales. Yang tergolong 1 famili yaitu Spagnaceae dan 1 genus yaitu Spagnum. Marga ini meliputi sejumlah besar jenis lumut yang kebanyakan hidup ditempat-tempat yang berawa dan membentuk rumpun/bantalan yang dari atas tiap-tiap tahun tampak bertambah luas. Sedang bagian-bagian bawah yang ada dalam air mati dan berubah menjadi gambut.
    Ciri-cirinya  : 
1.      Protonema berbentuk daun kecil, tiap protonema hanya akan membentuk gametopora,
2.      gametopora terdiri dari batang-batang yang bercabang dengan daun-daun dan gametopora tidak mempunyai rizoid.
3.      sporangium mempunyai kaki yang lebar, seta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul. Tidak terdapat peristom pada kapsul
2.    Sub Kelas Andreaobrya : Andreaeaidea
Bangsa ini hanya terdiri dari 1 ordo saja yaitu ordo Andreaeales dan 1 famili yaitu famili Andreaeaceae dengan 2 genus yaitu Andreaea Neuroloma
Cirri-cirinya:
1.      Protonema berbentuk seperti batang / pita yang bercabang
2.      Daun-daun tersusun spiral rapat dan menutupi batang
3.      Gametangium terdapat pada ujung cabang terdiri anteridium dan arkegonium terdapat cabang yang berbeda
4.      Sporangium terdiri dari kaki dan kapsul
5.      Kolumua diselubungi oleh jaringan sporogen.

Gambar : Andreaeaidea
3.Sub Kelas Eurbya : Brydea
Merupakan sub kelas terbesar dari lumut dan sering dinamakan lumut sejati
Cirri-ciri:
1.      Protonema hampir selalu berbentuk benang yang bercabang berwarna hijau, protonema mengeluarkan rizoid yang tidak berwarna
2.      Gametafora selalu dengan jelas dapat dibedakan antara batang dengan daun-daun.
3.      Sporangium terdiri dari kapsul, kaki dan seta.


Gambar : Eurbya
Menurut cara pertumbuhanya Bryidea dibedakan atas 2 type yaitu:
1.      Yang tumbuh Ortotrop
2.      Yang tumbuh Plagiotrop
Antara kedua golongan itu selain cara tumbuhnya yang berlainan masih pula perbedaan-perbedaan lain:
v  Pada yang tumbuh ortotrop pertumbuhanya diakhiri dengan pertumbuhan arkegorium dan sporogonium yang terdiri dari arkegonium itu berdiri pada ujung batang lumut, oleh sebab itu lumut itu dinamakan lumut yang akrokrap.
v  Pada yang tumbuh plagiotrop, batang pokonya mempunyai pembentukan yang tidak terbatas dan arkegonium serta arkegoniumnya terdapat pada cabang-cabang pendek, lumut-lumut ini juga disebut lumut yang Plerokarp.
Dalam mengkalasifikasikan Bryales lebih lanjut, bentuk kapsul spora, prestom, operculum dan kalipatra merupakan tanda-tanda pengenal yang penting.
Sporangium mempunyai kaki yang lebar serta hanya berupa lekukan antara kaki dari kapsul. Tidak dapat peristom pada kapsul.
Kulit batang sphasnum terdiri atas sel lapis, sel-sel yang telah mati dan kosong jaringan kulit bersifat seperti spon, dapat menghisap banyak air, dinding-dinding yang membujur maupun yang melintang mempunyai liang-liang yang bulat juga dalam daunya terdapat sel-sel yang menebal berbentuk cincin atau spiral dan merupakan ideobias dari sel-sel lainya yang membentuk susunan seperti jaka, terdiri atas sel-sel hidup, berbentuk panjang dan mengandung banyak klorofil, susunan yang merupakan aparat kapilar itu berguna untuk memenuhi keperluan akan air dan garam-garam makanan.
Cabang-cabang batang ada yang mempunyai bentuk dan warna khusus yaitu cabang yang menjadi pendukung atas sel-sel kelamin. Cabang-cabang ♂ mempunyai anteridium yang bulat dan bertangkai di ketiak-ketiak daunya. Cabang ♀ mempunyai arkegonium pada ujungnya, cabang pendukung arkegonium itu tidak mempunyai sel pemula yang berbentuk limas pada ujungnya, jadi seperti lumut hati berbeda pada lumut daun pada umumnya sporogonium hanya membentuk tangkai pendek dengan kaki yang membesar dan sampai lama diselubungi oleh dinding arkegonium, akhirnya dinding arkegonium itu pecah pada kaki sporogonium. Kapsul spora berbentuk bulat didalamnya terdapat kolumela berbentuk setengah bola yang diselubungi oleh jaringan sporogen. Arkespora pada sphagnum tidak berasal dari endotesium, tetapi berasal dari lapisan terdalam amfitesium, kapsul spora mempunyai tutup yang akan membuka, jika spora sudah masak, sporogonium dengan kakinya yang melebar dan merupakan taustorium terdapat dalam suatu perpanjangan ujung batang. Sehabis pembuahan kaki lalu memanjang dan dinamakan pseudopodium. Contoh, lumut gambut ialah sphagnum fimoriatum.

3.1  Kesimpulan
  • Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) merupakan bentuk thallus seperti tumbuhan kecil yang mempunyai batang semu tegak dan lembaran daun tersusun spiral.
  • Hidupnya berkelompok, menempel pada tembok, batu dan tanah atau banyak ditemukan pada tempat yang lembab atau basah.
  • Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) generasi gametofitnya terbentuk dari protonema yang tumbuh menyerupai tumbuhan tingkat tinggi, yang dapat dibedakan bentuk daun, batang dan akarnya.
  • Organ pada tumbuhan Pogonatum sp terdiri atas daun semu, batang semu, dan akar semu (rhizoid).
  • Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) ini mempunyai bagian yang menyerupai batang dan daun berklorofil.
  • Baik batang maupun daun belum mempunyai jaringan pengangkut.
  • Daunnya berwarna hijau, karena mengandung klorofil yang berguna untuk berfotosintesis, bentuknya kecil dan tersusun selapis sel yang kecil, sempit dan panjang seperti jala.
  • Diantaranya terdapat sel-sel mati yang berbentuk spiral berfungsi sebagai tempat persediaan air.
  • Batang pada Lumut daun (Pogonatum sp dan Sphagnum) berbentuk silindris, belum terdapat jaringan pembuluh, sel-sel batang tersusun memanjang,
  • Pada ujung/pucuk tumbuhan terdapat alat perkembangbiakan seksual berupa kotak spora (spora) yang terdiri dari anteridium dan arkogenium.
  • Pada ujung batang terlihat adanya sporangium, yaitu kapsul yang mencuat ke atas pada arkogenium, sebagai tempat pembelahan meosis terjadi dan spora haploid berkembang.
  • Alat kelaminnya terkumpul pada ujung batang atau pada ujung cabangnya,
  • Sel telur dan sel spermatozoid yang diproduksi oleh antheridium dan arkhigenium
  • Zigot akan membelah beberapa kali sehingga terbentuk embrio yang tumbuh menjadi sporongium (badan penghasil spora) atau tumbuhan penghasil spora (sporofit).

0 komentar:

Posting Komentar